Kata banyak orang bahagia itu mudah, tinggal cari duit aja yang banyak nanti kalau duitnya udah banyak pasti akan bahagia. Ya memang itulah presepsi dari banyak orang, tapi presepsi tersebut tak selamanya benar. Banyak orang yang punya duit banyak, ia mungkin senang tapi ia tidak bahagia. Kesenangan hanya bersifat sesaat dan melalaikan tetapi kebahagiaan itu lebih kekal dan akan membuat seseorang jauh lebih baik.
Ketika kita mendapatkan uang yang banyak atau memperoleh sesuatu yang kita idam-idamkan mungkin hati akan merasa girang dan senang. Tapi kesenangan itu hanya bersifat sementara dan kesenagan itu tidak akan pernah terpuaskan. Beda cerita apabila kita punya uang lalu kita berikan kepada teman kita yang sedang sangat membutuhkan, ia akan tersenyum bahagia menerima uang kita lalu kita pun juga akan merasa kebahagiaan yang sama. Dengan kebahagiaan itu jiwa kita merasa tentram dan damai, serta akan menambah rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Senang dan bahagia itu adalah pilihan. Kesenangan
hanya untuk diri sendiri sedangkan kebahagiaan melibatkan orang lain
yang menjadi senang karena perbuatan kita. Jika kualitas hidup kita
ingin meningkat, kejarlah kebahagiaan dan bukan kesenangan
Kebahagiaan itu kelapangan jiwa, bahagia itu tatkala kita bisa membuat
senang hati orang lain, menyungging senyum di wajah, dan anda merasa
lega tatkala dapat berbuat baik kepada sesama, merasa nikmat ketika kita bersikap baik kepada mereka.
Kebahagiaan itu memiliki tanda-tanda, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah. Beliau menyebutkan tiga perkara yaitu:
1. Jika mendapatkan nikmat, dia bersyukur.
2. Jika mendapatkan ujian, dia bersabar.
3. Jika berbuat dosa, dia beristighfar.
1. Jika mendapatkan nikmat, dia bersyukur.
2. Jika mendapatkan ujian, dia bersabar.
3. Jika berbuat dosa, dia beristighfar.
Jazakumullah Khairan Katsiran
ARAB-435
0 komentar:
Posting Komentar